Anda suka tinju ? Anda wajib baca ini, karena petinju legendaris asal Indonesia, Chris John, mengaku berat meninggalkan karier sebagai petinju profesional. Namun, keputusan pensiun harus diambil mengingat usia dia yang tidak muda lagi.
Di pertandingan terakhir, mantan juara tinju dunia kelas Bulu versi World Boxing Association (WBA) itu kalah dari petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka di Metrocity, Perth, Australia pada Jumat (6/12/2013).
“Simpiwe Vetyeka petinju bagus. Saya sudah melakukan yang terbaik, namun saya kalah. Kita memang tidak selalu menang di setiap pertandingan. Ini olahraga ada saatnya menang dan kalah,” ujar Chris John dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/12/2013).
“Saya menyadari kemampuan sudah tidak seperti dulu. Konyol buat saya apabila bertanding ulang melawan Simpiwe. Kalau pertandingan melawan Simpiwe menang, mungkin karier saya di tinju masih berlanjut,”.
Juara Dunia di kelas bulu WBA diraihnya, berawal dari kemenangan melawan Oscar Leon pada 26 September 2003 di Kartika Plaza, Bali. Semenjak tahun 2009, dia menyandang gelar juara dunia bulu super WBA, setelah mengalahkan Rocky Juarez.
Atas prestasi tersebut, Chris John juga mendapatkan penghargaan dari WBA sebagai 'Fighter of the Decade'. Chris John sudah mempertahankan gelar juara dunia sebanyak 18 kali di kelas Bulu versi WBA.
“Segala sesuatu yang sudah diberikan merupakan anugerah luar biasa. Saya sudah meraih cita-cita sejak kecil dan diberikan kesempatan mempertahankan gelar juara sejak lama. Itu olahraga, kadang tidak bisa mempertahankan segalanya,” katanya.
“Tapi sudah berusaha dengan baik, ini saatnya mengakhiri karier sebagai petinju,”.
Selama 15 tahun dalam karier tinju profesional sejak 1998, pria asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu telah berhasil membawa nama baik Indonesia di dunia tinju internasional. Sepanjang karier di tinju profesional, tercatat Chris John sudah 48 menang, 3 kali seri, dan 1 kali kalah.
Chris John adalah petinju kebanggaan Indonesia setelah era Elyas Pical
ReplyDelete