Banyak pihak yang menginginkan untuk membubarkan ormas islam FPI yang dirasa meresahkan para ahli maksiat. Bahkan tragedi di kendal ini membuat FPI terpojok dengan tuduhan dari berbagai media. Kata FPI jangan bedakan kami dgn folisi, hehe.
Apa Bedanya FPI Dan Polisi Jika Suka Tawuran, Bahkan Merugikan
Kalo lihat FPI bergaya preman, orang-orang pada teriak bubarkan FPI. Sekarang kita bertanya tanya didalam Hati, beranikah mereka berteriak untuk membubarkan polisi ???, bukankah gaya polisi udah enggak ada bedanya dengan preman.? INI FAKTA
Bulan Ramadhan yang seharusnya menjadi bulan yang tenang dan bulan yang saling memaafkan kembali ternoda dengan aksi bentrok massa. Jika sebelumnya publik dihebohkan dengan bentrok antara FPI dan warga Kendal, kini bentrok yang terjadi antara anggota Brimob dan anggota Sabhara.
Jika bentrok antara FPI dan warga terjadi diduga karena aksi sweeping FPI di Kendal, maka bentrok antara sesama anggota kepolisian ini adalah karena salah paham isi Blackberry Messengger (BBM) yang bernada menghina.
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dwi Priyatno. Menurutnya kedatangan puluhan anggota Brimob ke gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng di Jalan RM. Hadi Subeno, Mijen menggunakan motor untuk menanyakan maksud BBM tersebut.
“Dari Srondol mereka (Brimob) datang, tujuan utamanya mau menanyakan itu (BBM) maksudnya apa. Sampai sini malah ada beberapa yang gesekan. Tidak semua, ” kata Kapolda lewat telepon selulernya, Kamis (25/7/2013).
Ia menambahkan, dua kelompok yang terlibat bentrok baru lima bulan menjadi polisi.
“Pendidikannya tidak bersamaan. Sabhara lulusan Purwokerto, Brimob dari Jatim,” tandasnya (detik.com).
Bentrok antara anggota Brimob dan Sabhara ini harus dipandang serius oleh para pemimpin di Mabes Polri. Karena bentrok yang terjadi ini bentrok yang melibatkan anggota kepolisian yang baru saja menjadi polisi. Bentroknya pun karena adanya isi BBM yang menghina.
Pembinaan mental dan moral perlu terus ditingkatkan dalam perekrutan anggota kepolisian. Polri juga harus serius menggunakan tes psikologis untuk melihat secara psikologis tepat atau tidak seseorang menjadi seorang polisi. Tes emosi dan kejiwaan jika perlu diberlakukan agar para polisi yang dihasilkan adalah polisi yang sehat secara psikologis, emosi, dan kejiwaan.
Penyerangan puluhan anggota Brimob ke markas Sabhara tidak boleh dianggap sebelah mata. Karena tindakan penyerangan anggota Brimob ke markas Sabhara sedang menunjukkan sikap atau gaya premanisme. Apa jadinya jika perilaku ini tidak ditindak tegas dan diantisipasi dengan tes-tes di atas?? Mungkin saja hal-hal seperti ini terjadi di daerah lainnya.
Semangat korsa yang perlu dibangun oleh sesama anggota kepolisian haruslah semangat korsa yang baik. Jika ada teman seangkatan yang dihina oleh teman yang lain, maka semangat korsa yang muncul adalah semangat mendamaikan, bukan semangat solidaritas pertemanan cetek yang akhirnya menyebabkan aksi penyerangan.
Saya curiga, perekrutan dan pendidikan anggota kepolisian pada saat ini mulai kurang memperhatikan aspek psikologis, emosi, dan kejiwaan. Padahal sebagai penjaga keamanan dan pemegang senjata berapi, polisi harus punya psikologis dan kejiwaan yang sehat. Jika tidak, maka anggota kepolisian yang dihasilkan akan mencemaskan warga sekitar.
Semoga peristiwa ini tidak hanya berhenti pada sanksi yang diberikan kepada pihak yang bertikai, tetapi juga perbaikan sistem perekrutan dan pendidikan anggota kepolisian. Demi kualitas anggota kepolisian yang lebih baik dan ketentraman hidup bermasyarakat.
TONTON VIDEO ILC TERKAIT DENGAN FPI
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Terserah Anda yang menilai,..
Apa Bedanya FPI Dan Polisi Jika Suka Tawuran, Bahkan Merugikan
Kalo lihat FPI bergaya preman, orang-orang pada teriak bubarkan FPI. Sekarang kita bertanya tanya didalam Hati, beranikah mereka berteriak untuk membubarkan polisi ???, bukankah gaya polisi udah enggak ada bedanya dengan preman.? INI FAKTA
Bulan Ramadhan yang seharusnya menjadi bulan yang tenang dan bulan yang saling memaafkan kembali ternoda dengan aksi bentrok massa. Jika sebelumnya publik dihebohkan dengan bentrok antara FPI dan warga Kendal, kini bentrok yang terjadi antara anggota Brimob dan anggota Sabhara.
Jika bentrok antara FPI dan warga terjadi diduga karena aksi sweeping FPI di Kendal, maka bentrok antara sesama anggota kepolisian ini adalah karena salah paham isi Blackberry Messengger (BBM) yang bernada menghina.
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Dwi Priyatno. Menurutnya kedatangan puluhan anggota Brimob ke gedung Direktorat Sabhara Polda Jateng di Jalan RM. Hadi Subeno, Mijen menggunakan motor untuk menanyakan maksud BBM tersebut.
“Dari Srondol mereka (Brimob) datang, tujuan utamanya mau menanyakan itu (BBM) maksudnya apa. Sampai sini malah ada beberapa yang gesekan. Tidak semua, ” kata Kapolda lewat telepon selulernya, Kamis (25/7/2013).
Ia menambahkan, dua kelompok yang terlibat bentrok baru lima bulan menjadi polisi.
“Pendidikannya tidak bersamaan. Sabhara lulusan Purwokerto, Brimob dari Jatim,” tandasnya (detik.com).
Bentrok antara anggota Brimob dan Sabhara ini harus dipandang serius oleh para pemimpin di Mabes Polri. Karena bentrok yang terjadi ini bentrok yang melibatkan anggota kepolisian yang baru saja menjadi polisi. Bentroknya pun karena adanya isi BBM yang menghina.
Pembinaan mental dan moral perlu terus ditingkatkan dalam perekrutan anggota kepolisian. Polri juga harus serius menggunakan tes psikologis untuk melihat secara psikologis tepat atau tidak seseorang menjadi seorang polisi. Tes emosi dan kejiwaan jika perlu diberlakukan agar para polisi yang dihasilkan adalah polisi yang sehat secara psikologis, emosi, dan kejiwaan.
Penyerangan puluhan anggota Brimob ke markas Sabhara tidak boleh dianggap sebelah mata. Karena tindakan penyerangan anggota Brimob ke markas Sabhara sedang menunjukkan sikap atau gaya premanisme. Apa jadinya jika perilaku ini tidak ditindak tegas dan diantisipasi dengan tes-tes di atas?? Mungkin saja hal-hal seperti ini terjadi di daerah lainnya.
Semangat korsa yang perlu dibangun oleh sesama anggota kepolisian haruslah semangat korsa yang baik. Jika ada teman seangkatan yang dihina oleh teman yang lain, maka semangat korsa yang muncul adalah semangat mendamaikan, bukan semangat solidaritas pertemanan cetek yang akhirnya menyebabkan aksi penyerangan.
Saya curiga, perekrutan dan pendidikan anggota kepolisian pada saat ini mulai kurang memperhatikan aspek psikologis, emosi, dan kejiwaan. Padahal sebagai penjaga keamanan dan pemegang senjata berapi, polisi harus punya psikologis dan kejiwaan yang sehat. Jika tidak, maka anggota kepolisian yang dihasilkan akan mencemaskan warga sekitar.
Semoga peristiwa ini tidak hanya berhenti pada sanksi yang diberikan kepada pihak yang bertikai, tetapi juga perbaikan sistem perekrutan dan pendidikan anggota kepolisian. Demi kualitas anggota kepolisian yang lebih baik dan ketentraman hidup bermasyarakat.
TONTON VIDEO ILC TERKAIT DENGAN FPI
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Terserah Anda yang menilai,..
0 Komentar Bubarkan FPI Yang Seperti Preman !! Video ILC Aksi FPI di Tv One
Post a Comment