Batuk disertai rasa gatal di tenggorokan dan adanya dahak itu kian menjadi sekitar jam 11 malam hingga jam 4 pagi. Jika Anda mengalami berarti Anda tidak sendiri, Admin saat ini tengah mengalami hal serupa.
Sudah beberapa malam ini batuk menyerang Admin. Tenggorokan terasa gatal apabila menjelang malam, yang jelas batuk ini tidak disertai demam. Hanya rasa gatal disertai dahak. Gejala ini bukan yang pertama kali malah sudah sering menyerang . Tenggorokan gatal, sehingga susah tidur, "Mulai tengah malam, batuk itu memuncak hingga pukul tiga-empat pagi," kata dia sambil menerangkan pada pagi hari batuknya reda, tapi saat malam tiba, batuk itu datang lagi hingga menyebabkan suara parau.
Admin sudah mencoba antibiotik untuk mengobati batuknya. Namun tak ada hasil juga. Akhirnya obat ia ganti dengan madu dan minuman jahe. "Sempat reda, tapi sebentar dan datang lagi," katanya. Kini batuk itu mengiringinya hampir setiap malam.
Menurut dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Dr Sosialisman, SpTHT-KL, seperti yang dilansir Tempo, batuk yang menyerang Admin adalah batuk noninfeksi. Batuk jenis ini bukan gejala dari suatu penyakit. Namun gangguan ada pada tenggorokan. "Penyebabnya bisa beragam," kata dia ketika dihubungi. Di antaranya, daya tahan tubuh yang lemah, alergi, paparan asap polusi, dan kebiasaan merokok. Alergi juga bisa terjadi karena debu, cuaca dingin, atau alergi karena penyebab lain. Karena lebih disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh, gangguan ini tak menular.
Untuk membedakan batuk infeksi serta batuk noninfeksi, ada beberapa tanda yang dapat diketahui. Batuk infeksi biasanya disertai demam, sakit tenggorokan, dahak, atau badan lesu. "Jika batuk disertai dengan gejala ini, mungkin batuk hanya gejala dari penyakit lain, misalnya pilek atau gangguan paru-paru," kata Sosialisman.
Sementara itu, pada batuk noninfeksi, batuk hanya merupakan gangguan lokal pada tenggorokan. Biasanya, penyebab batuk noninfeksi yang sering terjadi adalah menurunnya daya tahan tubuh. Kerja yang terlalu menguras daya tahan tubuh bisa membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
Lalu, apakah komputer juga berpengaruh? Soalnya Admin kalau sudah online depan komputer suka lupa waktu. "Belum tentu juga," kata dia. Sosialisman mengatakan selama ini memang dikenal sindrom vision computer syndrome. Selain menguras penglihatan, kerja di depan komputer terlalu lama bisa menguras daya tahan tubuh. Dia menyarankan agar, selama duduk di depan komputer, seseorang duduk dengan benar agar tak menguras daya tahan fisiknya. Selain itu, kerja memerlukan batasan waktu. "Jangan diforsirlah," ujar dia. Normalnya, durasi kerja adalah 8 jam sehari dan diselingi istirahat.
Dr. Sosialisman menambahkan, justru udara malam sangat berpengaruh. Sebab, udara malam lebih dingin ketimbang udara pada siang hari. "Itulah kenapa yang sering lembur lebih rentan sakit," kata dia. Apalagi jika seseorang itu menderita alergi dingin. Kantor yang kotor oleh debu juga rentan timbulnya bibit penyakit. Mereka yang alergi debu seharusnya lebih bersih dengan lingkungan sekitarnya.
Untuk menghilangkan gangguan batuk ini, Sosialisman menyarankan agar setiap orang menjaga daya tahan tubuhnya. Jika lembur, waktu istirahat juga harus diganti dengan setimpal. Selain itu, hindari udara dingin atau udara malam. Bila memiliki alergi, hindari alergen (pemicu alergi).
0 Komentar Batuk Gatal Malam Hari Kian Menjadi
Post a Comment